secara harfiah drama adalah sebuah pertunjukan teater yang bercerita denan menyajikan simbol-simbol kehidupan ke atas pentas secara substansi drama adalah genre sastra yang terdiri dari dialog dialog yang diberi penjelasan dengan kramagung dan catatan samping. kekuatan drama terletak pada pertunjukan jadi sebagai karya sastra drama adalah yang belum siap karena drama masih perlu dipertunjukkan dalam media pentas.
elemen drama sebagai sebuah karya sastra disebut dengan dimensi struktur sedangkan dari sisi pertunjukan disebut dengan dimensi tekstural.
secara struktur drama tak begitu jauh dengan prosa yang didalamnya terdapat tema, alur, penokohan, seting, sudut pandang. sementara dari sisi tekstur terdapat unsur-unsur panggung berupa jalan cerita, spektakel, musik, tata cahaya dan isu estetik.
ini adalah penjelasan secara garis besar saja selanjutnya pada kesempatan lain kita akan bahas masing-masing bagian secara lebih mendetil.
SELAMAT BELAJAR
Selasa, 02 April 2019
ilmu ber-lakon (next)
TEKHNIK PERNAFASAN TEATER
Pernafasan dalam teater bukanlah terkait pada salah satu dari tiga skill teater (Olah vokal, Olah Tubuh dan Olah rasa) tapi mencakup segalanya. dalam hal ini olah vokal membantu olah tubuh buat menampilkan akting yang sesuai dengan karakter tokoh. dalam ekpresi marah biasanya dilatih menarik nafas yang rapat untuk menampilkan sesaknya dada sitokoh yang sedang marah. Pada olah vokal dilakukan tarikan nafas yang ditekankan pada otot pinggang untuk dilakukan buat menggambarkan suara seorang yang sedang sedih begitupun buat vokal bulat dan tegas tarikan nafas ditahan diperut kemudian otot pinggang dikuatkan seraya melapangkan otot leher untuk melahirkan kesan vokal bulat. Pada olah tubuh menahan nafas dalam waktu lama akan membuat wajah pucat kemerahan yang berguna memberikan efek sedih atau marah kemudian penahanan nafas yang lama memicu mengalirnya air mata.
SELAMAT BERLATIH
Pernafasan dalam teater bukanlah terkait pada salah satu dari tiga skill teater (Olah vokal, Olah Tubuh dan Olah rasa) tapi mencakup segalanya. dalam hal ini olah vokal membantu olah tubuh buat menampilkan akting yang sesuai dengan karakter tokoh. dalam ekpresi marah biasanya dilatih menarik nafas yang rapat untuk menampilkan sesaknya dada sitokoh yang sedang marah. Pada olah vokal dilakukan tarikan nafas yang ditekankan pada otot pinggang untuk dilakukan buat menggambarkan suara seorang yang sedang sedih begitupun buat vokal bulat dan tegas tarikan nafas ditahan diperut kemudian otot pinggang dikuatkan seraya melapangkan otot leher untuk melahirkan kesan vokal bulat. Pada olah tubuh menahan nafas dalam waktu lama akan membuat wajah pucat kemerahan yang berguna memberikan efek sedih atau marah kemudian penahanan nafas yang lama memicu mengalirnya air mata.
SELAMAT BERLATIH
ilmu Ber-lakon (lanjutan)
BAHAGIAN OLAH SUARA
bila kuasa mengolah tubuh guna pemeranan sudah didapati maka selanjutnya adalah dasar pelatihan suara buat berlakun.
1. Suara serak karena bersedih
buat suara serak karena bersedih dapat dilakukan dengan menekan pita suara sembari mengeluarkan vokal aaaaaaa, uuuuu, iiiiii, oooo. bila sudah terasa serak dan terkesan sedih bolehlah mengucapkan kata-kata singtak seperti apa, aku atau kata lainnya yang disukai.
2. Suara tegas lantang
Tekan otot pinggang, lepaskan rongga leher agar pita suara lapang maka mulai kelaurkan suara aaa. iiii... uuuu... eee oooo bila sudah terdengar bulat dan tegas bolehlah ucapkan kata-kata apa yang disuka.
3. Suara bengek layaknya sesak nafas.
Tekan otot dada sempitkan otot leher dan lapangkan otot pinggang ucapkan vokal oooo...iiiii....uuuuu...aaaaa bila sudah terdengar sekat dan bengek bolehlah berkata-kata sesuai apa yang disuka.
4. Buat melatih lidah biar lentur maka bacalah naskah dengan bacaan datar dalam kerapatan tinggi.
5. Buat melatih lidah bicara jelas maka bacalah naskah dengan kerapatan sangat renggang dengan intonasi datar saja.
6. Buat melatih otot otak dan lidah merespon emosi dialog bacalah naskah dengan emosi berubah ubah misalnya dari senang menjadi sedih, dari marah menjadi sedih dan sebagainya kemudian bacalah dengan rapat tiba-tiba renggang, renggang menuju sedang dan tiba-tiba rapat, dari pelan tiba-tiba keras dan sebagainya.
SELAMAT BELAJAR
BAHAGIAN OLAH BAYANGAN ATAU OLAH SUKMA
Ini ini dari perlakonan buat menciptakan inner acting atau perlakunan dari dalam yang menyeluruh atau totalitas. bagian olah rasa ini adalah usaha buat membayangkan lakon yang dilakonkan sesuai benar terlihat pada peran yang dibawakan pelakon, berikut pelatihan sederhana buat mencapai ilmu olah pembayangan lakon.
1. Metode menggali kenangan
Metode ini adalah dengan mengingat masa lalu nan sudah ditempuh. semua orang ada merasa sedih, marah dan bahagia dalam hidup mereka segala ini tersimpan di otak belakang sebagai kenangan nan kadang masih terkenang kuat kadang pula sudah terlupa namun tiadalah pernah kenangan itu hilang namun sejatinya ia tetap akan merongrong alam bawah sadar maka dengan mengenang atau berkonsentrasi pada pengalaman itu maka suasana iatu akan terbawa pulang dan dapat tersaji secara nyata dan zahir pada seseorang pelakun yang sedag memerlukan emosi serupa buat disajikan.
semisal jita berlakun sedih maka dapatlah kiranya pengalaman sedih sangat yang pernah dialami dicuba hadirkan emosinya dalam situasi menghadirkan suasana sedih hati lakon yang sedang dilakunkan. bila hendak hadirkan suasana marah maka dapatlah kiranya masa-masa marah kita dulunya dibawa pulang dan dihadirkan sebagai ungkapan perasaan marah lakon yang dihadirkan begitupun buat rasa gembira bingun maupun bosan. atau rasa lain yang perlu ditampilkan buat lakon yang dilakunkan.
2. Memahami rasa utama lakon atau pengandaian
Ada cara lain pula buat menghadirkan suasana perasaan lakon secara nyata yakni dengan membayangkan diri sebagai laokn yang dailakunkan. seumpama pemeran adalah tokoh yang dilakunkan maka senaraikan rasa yang dialami si lakon mencakup segala emosi dan situasi yang dialminya dalam cerita secara total dangan begini emosi akan terbangun dalam diri si pelakun sehingga dengan tanpa disadari ia telah terhanyut di situasi lakon itu dan hadir dalam segala konfikasi emosi nan seharusnya dihadirkan dalam lakunan tersebut.
3. Dengan sugesti
Dengan sugesti artinya ada seorang instruktur yang memberikan cerita-cerita menyentuh bagi seorang pelakun. pelakun diminta buat mengikuti emosi nan diceritakan dengan total dengan demikian si pelakun yang sedang latihan akan terbawa buat merasakan emosi-emosi yang diceritakan si instruktur.
SELAMAT BERLATIH
bila kuasa mengolah tubuh guna pemeranan sudah didapati maka selanjutnya adalah dasar pelatihan suara buat berlakun.
1. Suara serak karena bersedih
buat suara serak karena bersedih dapat dilakukan dengan menekan pita suara sembari mengeluarkan vokal aaaaaaa, uuuuu, iiiiii, oooo. bila sudah terasa serak dan terkesan sedih bolehlah mengucapkan kata-kata singtak seperti apa, aku atau kata lainnya yang disukai.
2. Suara tegas lantang
Tekan otot pinggang, lepaskan rongga leher agar pita suara lapang maka mulai kelaurkan suara aaa. iiii... uuuu... eee oooo bila sudah terdengar bulat dan tegas bolehlah ucapkan kata-kata apa yang disuka.
3. Suara bengek layaknya sesak nafas.
Tekan otot dada sempitkan otot leher dan lapangkan otot pinggang ucapkan vokal oooo...iiiii....uuuuu...aaaaa bila sudah terdengar sekat dan bengek bolehlah berkata-kata sesuai apa yang disuka.
4. Buat melatih lidah biar lentur maka bacalah naskah dengan bacaan datar dalam kerapatan tinggi.
5. Buat melatih lidah bicara jelas maka bacalah naskah dengan kerapatan sangat renggang dengan intonasi datar saja.
6. Buat melatih otot otak dan lidah merespon emosi dialog bacalah naskah dengan emosi berubah ubah misalnya dari senang menjadi sedih, dari marah menjadi sedih dan sebagainya kemudian bacalah dengan rapat tiba-tiba renggang, renggang menuju sedang dan tiba-tiba rapat, dari pelan tiba-tiba keras dan sebagainya.
SELAMAT BELAJAR
BAHAGIAN OLAH BAYANGAN ATAU OLAH SUKMA
Ini ini dari perlakonan buat menciptakan inner acting atau perlakunan dari dalam yang menyeluruh atau totalitas. bagian olah rasa ini adalah usaha buat membayangkan lakon yang dilakonkan sesuai benar terlihat pada peran yang dibawakan pelakon, berikut pelatihan sederhana buat mencapai ilmu olah pembayangan lakon.
1. Metode menggali kenangan
Metode ini adalah dengan mengingat masa lalu nan sudah ditempuh. semua orang ada merasa sedih, marah dan bahagia dalam hidup mereka segala ini tersimpan di otak belakang sebagai kenangan nan kadang masih terkenang kuat kadang pula sudah terlupa namun tiadalah pernah kenangan itu hilang namun sejatinya ia tetap akan merongrong alam bawah sadar maka dengan mengenang atau berkonsentrasi pada pengalaman itu maka suasana iatu akan terbawa pulang dan dapat tersaji secara nyata dan zahir pada seseorang pelakun yang sedag memerlukan emosi serupa buat disajikan.
semisal jita berlakun sedih maka dapatlah kiranya pengalaman sedih sangat yang pernah dialami dicuba hadirkan emosinya dalam situasi menghadirkan suasana sedih hati lakon yang sedang dilakunkan. bila hendak hadirkan suasana marah maka dapatlah kiranya masa-masa marah kita dulunya dibawa pulang dan dihadirkan sebagai ungkapan perasaan marah lakon yang dihadirkan begitupun buat rasa gembira bingun maupun bosan. atau rasa lain yang perlu ditampilkan buat lakon yang dilakunkan.
2. Memahami rasa utama lakon atau pengandaian
Ada cara lain pula buat menghadirkan suasana perasaan lakon secara nyata yakni dengan membayangkan diri sebagai laokn yang dailakunkan. seumpama pemeran adalah tokoh yang dilakunkan maka senaraikan rasa yang dialami si lakon mencakup segala emosi dan situasi yang dialminya dalam cerita secara total dangan begini emosi akan terbangun dalam diri si pelakun sehingga dengan tanpa disadari ia telah terhanyut di situasi lakon itu dan hadir dalam segala konfikasi emosi nan seharusnya dihadirkan dalam lakunan tersebut.
3. Dengan sugesti
Dengan sugesti artinya ada seorang instruktur yang memberikan cerita-cerita menyentuh bagi seorang pelakun. pelakun diminta buat mengikuti emosi nan diceritakan dengan total dengan demikian si pelakun yang sedang latihan akan terbawa buat merasakan emosi-emosi yang diceritakan si instruktur.
SELAMAT BERLATIH
ilmu Ber-Lakon
BAHAGIAN OLAH TUBUH
Pelatihan pemeranan terkait kepada bebarapa kemampuan batin dan keteramilan zahir. berikut beberapa metoda sederhana dan singkat melatih diri kuasai ilmu pemeranan.
1. Olah Tubuh
olah tubuh teater terkonsentrasi pada kemampuan mengekspresikan peran yang akan dilakunkan. bagi seorang pelakun olah tubuh adalah menajdikan diri memiliki kelenturan dalam membentuk diri buat mdah secara kilat bergerak dalam gimik maupun pose yang tepat dalam menyatakan bentuk wujud dan suasana nyata lakunan.
guna mencapai kemahiran ini ada beberapa latihan sederbana yang bisa dibuat seperti dibawah ini...
a. melatih wajah
guna melatih wajah ada baiknya kerap dilakukan latihan menatap tajam, membentuk kernyitan kening seolah sedang berfikir, merapatkan gigi sembari mengeraskan otot wajah selayaknya sedang marah. mengatupkan bibit dan melengkungkan bibir itu kearah bawah layaknya sedih, menatap tajam sembari senyum layaknya mencemooh dan sebagainya.
b. melatih tangan
guna melatih kelenuran tangan bisa dibuat latihan menjentikkan jari mengetuk-ngetuk dengan telunjuk atau dapat pula dibuat latihan mengepalkan tangan sembari mengeraskan otot pegelangan tangan, menunjuk cepat, menunjuk lambat, menunjuk berangusr atau melambaikan tangan. bila juga dengan gerak-gerak tangan memberi penjelasan saat berbicara. ada banyak latihan tangan yang dapat dicari ragamnya sendiri yang utama gerak tersebut adalah gerak yang biasa dilakukan sehari-hari dalam beragam emosi yang dialami manusia.
c. Melatih pinggang dan leher.
melatih pinggang dan leher bisa dilakukan dengan membungkukkan badan dengan menekuk pinggang dan leher layaknya sedang latih dengan melemaskan badan. bisa pula dengan melakukan tindakan menegapkan keduanya selayaknya orsng sedang bersiap atau berdiri tegap.melatih menoleh kekanan kekiri, melatih menengadah dan sebagai macam gerak lain yang kerap dilakukan sehari hari.
d. Mata
mata dapat dilatih dengan melirik ke kana kekiri, menatap ke atas tanpa tengadah atau melihat kebawah tiada menunduk.memejam dan mencelangkan mata secara cepat atau lambat dan sebagainya.
e. Hidung.
Buat melatih hidung adalah dengan mengernyitkan hidung seolah ada bau busuk. mengembangkan hidung seoalah mencium bau harum dan sebagai latihan lain na merangsang indra penciuman dengan usaha melatih gerak hidung.
f. Kaki
Melatih kaki dapat dibuat dengan berjalan kaki dengan merubah-rubah kecepatan semisal saja dengan melangkah cepat tiba-tiba pelan, melangkah pelan tiba-tiba cepat dean sebagainya. melatih berdiri sebelah kaki, jalan ditempat dengan memgesotkan telapak kaki seolah melangkah namun tetap ditempat. bisa juga dengan berdiri dengan pose-pose semisal pose bosan menunggu, pose menggoda, pose sakit perut dan segala kemungkinan pose lain yang bisa dialami manusia dalam keseharian.
g. Pergerakan khusus
Dapat pula melatih tubuh dengan pegerakan khusus yang mensinersigan segala gerak sebelumnya semisal membuat gerakan membawa beban berat, membuat gerakan menarik sesuatu yang berat, membuat gerakan berlari ketakutan atau membuat gerakan melihat dengan heran. banyak macam gerakan nan dapat dibuat dengan kemampuan ekspresi tubuh ini yang selanjutnya dilengkapi dengan keterampilan oleh rasa dan pengkhayalan.
Selamat berlatih
Pelatihan pemeranan terkait kepada bebarapa kemampuan batin dan keteramilan zahir. berikut beberapa metoda sederhana dan singkat melatih diri kuasai ilmu pemeranan.
1. Olah Tubuh
olah tubuh teater terkonsentrasi pada kemampuan mengekspresikan peran yang akan dilakunkan. bagi seorang pelakun olah tubuh adalah menajdikan diri memiliki kelenturan dalam membentuk diri buat mdah secara kilat bergerak dalam gimik maupun pose yang tepat dalam menyatakan bentuk wujud dan suasana nyata lakunan.
guna mencapai kemahiran ini ada beberapa latihan sederbana yang bisa dibuat seperti dibawah ini...
a. melatih wajah
guna melatih wajah ada baiknya kerap dilakukan latihan menatap tajam, membentuk kernyitan kening seolah sedang berfikir, merapatkan gigi sembari mengeraskan otot wajah selayaknya sedang marah. mengatupkan bibit dan melengkungkan bibir itu kearah bawah layaknya sedih, menatap tajam sembari senyum layaknya mencemooh dan sebagainya.
b. melatih tangan
guna melatih kelenuran tangan bisa dibuat latihan menjentikkan jari mengetuk-ngetuk dengan telunjuk atau dapat pula dibuat latihan mengepalkan tangan sembari mengeraskan otot pegelangan tangan, menunjuk cepat, menunjuk lambat, menunjuk berangusr atau melambaikan tangan. bila juga dengan gerak-gerak tangan memberi penjelasan saat berbicara. ada banyak latihan tangan yang dapat dicari ragamnya sendiri yang utama gerak tersebut adalah gerak yang biasa dilakukan sehari-hari dalam beragam emosi yang dialami manusia.
c. Melatih pinggang dan leher.
melatih pinggang dan leher bisa dilakukan dengan membungkukkan badan dengan menekuk pinggang dan leher layaknya sedang latih dengan melemaskan badan. bisa pula dengan melakukan tindakan menegapkan keduanya selayaknya orsng sedang bersiap atau berdiri tegap.melatih menoleh kekanan kekiri, melatih menengadah dan sebagai macam gerak lain yang kerap dilakukan sehari hari.
d. Mata
mata dapat dilatih dengan melirik ke kana kekiri, menatap ke atas tanpa tengadah atau melihat kebawah tiada menunduk.memejam dan mencelangkan mata secara cepat atau lambat dan sebagainya.
e. Hidung.
Buat melatih hidung adalah dengan mengernyitkan hidung seolah ada bau busuk. mengembangkan hidung seoalah mencium bau harum dan sebagai latihan lain na merangsang indra penciuman dengan usaha melatih gerak hidung.
f. Kaki
Melatih kaki dapat dibuat dengan berjalan kaki dengan merubah-rubah kecepatan semisal saja dengan melangkah cepat tiba-tiba pelan, melangkah pelan tiba-tiba cepat dean sebagainya. melatih berdiri sebelah kaki, jalan ditempat dengan memgesotkan telapak kaki seolah melangkah namun tetap ditempat. bisa juga dengan berdiri dengan pose-pose semisal pose bosan menunggu, pose menggoda, pose sakit perut dan segala kemungkinan pose lain yang bisa dialami manusia dalam keseharian.
g. Pergerakan khusus
Dapat pula melatih tubuh dengan pegerakan khusus yang mensinersigan segala gerak sebelumnya semisal membuat gerakan membawa beban berat, membuat gerakan menarik sesuatu yang berat, membuat gerakan berlari ketakutan atau membuat gerakan melihat dengan heran. banyak macam gerakan nan dapat dibuat dengan kemampuan ekspresi tubuh ini yang selanjutnya dilengkapi dengan keterampilan oleh rasa dan pengkhayalan.
Selamat berlatih
siapa sutradara itu
Penyutradaraan adalah kepemimpinan artistik teater. dalam menguasai ilmu ini perlu kiranya ada beberapa hal yang perlu difikirkan.
1. Konsep artistik
Konsep artistik adalah ilmu memahami dan menyusun rencana bentuk dan wujud pertunjukan nan akan disajikan mulai dari pemilihan naskah, menentukan konsep garapan sampai memimpin pertunjukan.
2. Tentang Konsep
Konsep itu adalah dasar membuat pertunjukan, mulai dari tujuan penggarapan, naskah yang dipilih dan mengapa memilih naskah tersebut, menentukan siapa pemain atau pelakun, siapa pemusik, siapa penata seting dan properti, siapa penata make up dan busana hingga siapa penata cahayanya.
3. Sutradara mengarahkan seluruh tim artistik sesuai dengan konsep garapannya.
4. Sutradara memimpin latihan yang akan disajikan tugasnya adalah mengarahkan pelakun, mengarahkan pemusik, mengarahkan penata seting dan properti dan mengarahkan penata make up kostum hingga penata cahaya.
5. Sutradara mengajak stage manejer untuk menyiapkan tempat dan waktu pertunjukan hingga pendanaannya.
6. Sutradara mempertanggungjawabkan konsep kepada khalayak pencinta teater.
UNTUK CARA PRAKTEK PENYUTRADARAAN AKAN DIKAJI PADA BAGIAN BAHASAN MASALAH TELAAH DRAMA
selamat belajar
1. Konsep artistik
Konsep artistik adalah ilmu memahami dan menyusun rencana bentuk dan wujud pertunjukan nan akan disajikan mulai dari pemilihan naskah, menentukan konsep garapan sampai memimpin pertunjukan.
2. Tentang Konsep
Konsep itu adalah dasar membuat pertunjukan, mulai dari tujuan penggarapan, naskah yang dipilih dan mengapa memilih naskah tersebut, menentukan siapa pemain atau pelakun, siapa pemusik, siapa penata seting dan properti, siapa penata make up dan busana hingga siapa penata cahayanya.
3. Sutradara mengarahkan seluruh tim artistik sesuai dengan konsep garapannya.
4. Sutradara memimpin latihan yang akan disajikan tugasnya adalah mengarahkan pelakun, mengarahkan pemusik, mengarahkan penata seting dan properti dan mengarahkan penata make up kostum hingga penata cahaya.
5. Sutradara mengajak stage manejer untuk menyiapkan tempat dan waktu pertunjukan hingga pendanaannya.
6. Sutradara mempertanggungjawabkan konsep kepada khalayak pencinta teater.
UNTUK CARA PRAKTEK PENYUTRADARAAN AKAN DIKAJI PADA BAGIAN BAHASAN MASALAH TELAAH DRAMA
selamat belajar
Saling Berbagi Pengamatan
Bila ingin menjadikan drama sebagai bahan kajian karya ilmiah ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. drama memiliki dua sisi penggelut juga seperti cabang seni yang lain. satu bagian yang menjadi penggiat sisi lain adalah pemerhati atau kritikus atau ahli teori. keduanya saling bersinergi memajukan cabang seni ini dengan dasar cinta mereka pada seni teater dan drama. berikut kita akan bahas bagaimana seorang kritikus bekerja.
1. Tugas Kritikus adalah menjadikan drama sebagai bahan kajian secara ilmiah.
2. Kritikus punya serangkaian perangkat yang dijadikannya sebagai alat untuk menguliti karya drama yang akan kita bahas pada bagian lain pelajaran ini.
3. Kritikus itu adalah seniman juga tapi dia berada pada posisi pengamat jadi kritikus mesti menguasai hukum-hukum dan pakem kesenian bukan asal mengkritik tapi tak mengerti apa yang sedang dibicarakan.
4. antara seniman dan kritikus ada hubungan kemitraan seniman pengkarya kritikus penjembatan karya tersebut. penjembatan artinya adalah orang yang menyampaikan konsep ide gagasan seniman kedalam wujud analisis kepada khalayak ramai.
5. seniman dan kritikus adalah penggagas nilai-nilai seni yang setia dengan ideologi seni yang harus dijaga yakni "jujur atas ekspresi" dan setia pada nilai kemanusiaan.
6. Kritik dilakukan untuk memberikan penilaian bagi karya seni dengan tujuan memberi masukan bagi karya yang dibuat seniman sekaligus menjelaskan kepada masyarakat tentang konsep ide yang disampaikan seniman dalam karyanya.
sebagai seorang kritikus perlu kiranya memahami beberapa hal pokok yang menjadi dasar untuk memahamai dunia apresiasi sastra ilmu tersebut adalah:
1. Pengetahuan struktur dan tekstur drama
2. Beberapa teori sastra yang terkait dengan hubungan drama drngan realitas.
3. Ilmu linguistik umum yang akan membantu analisis kebahasaan yang dipakai seniman drama.
4. ilmu Sosiologi sastra buat memahami aspek sosial karya drama
5. ilmu psikolologi analisis untuk memahami nilai-nilai kejiwaan yang diekspresikan karya drama.
6. Pengetahuan kaidah penulisan ilmiah berupa, essai, kritik, artikel dan karya ilmiah populer hingga karya ilmiah murni.
SELANJUTNYA MASING-MASING KETERAMPILAN ITU KITA PELAJARI DALAM BAGIAN DASAR-DASAR "PENULISAN KREATIF"
SELAMAT BERKARYA
1. Tugas Kritikus adalah menjadikan drama sebagai bahan kajian secara ilmiah.
2. Kritikus punya serangkaian perangkat yang dijadikannya sebagai alat untuk menguliti karya drama yang akan kita bahas pada bagian lain pelajaran ini.
3. Kritikus itu adalah seniman juga tapi dia berada pada posisi pengamat jadi kritikus mesti menguasai hukum-hukum dan pakem kesenian bukan asal mengkritik tapi tak mengerti apa yang sedang dibicarakan.
4. antara seniman dan kritikus ada hubungan kemitraan seniman pengkarya kritikus penjembatan karya tersebut. penjembatan artinya adalah orang yang menyampaikan konsep ide gagasan seniman kedalam wujud analisis kepada khalayak ramai.
5. seniman dan kritikus adalah penggagas nilai-nilai seni yang setia dengan ideologi seni yang harus dijaga yakni "jujur atas ekspresi" dan setia pada nilai kemanusiaan.
6. Kritik dilakukan untuk memberikan penilaian bagi karya seni dengan tujuan memberi masukan bagi karya yang dibuat seniman sekaligus menjelaskan kepada masyarakat tentang konsep ide yang disampaikan seniman dalam karyanya.
sebagai seorang kritikus perlu kiranya memahami beberapa hal pokok yang menjadi dasar untuk memahamai dunia apresiasi sastra ilmu tersebut adalah:
1. Pengetahuan struktur dan tekstur drama
2. Beberapa teori sastra yang terkait dengan hubungan drama drngan realitas.
3. Ilmu linguistik umum yang akan membantu analisis kebahasaan yang dipakai seniman drama.
4. ilmu Sosiologi sastra buat memahami aspek sosial karya drama
5. ilmu psikolologi analisis untuk memahami nilai-nilai kejiwaan yang diekspresikan karya drama.
6. Pengetahuan kaidah penulisan ilmiah berupa, essai, kritik, artikel dan karya ilmiah populer hingga karya ilmiah murni.
SELANJUTNYA MASING-MASING KETERAMPILAN ITU KITA PELAJARI DALAM BAGIAN DASAR-DASAR "PENULISAN KREATIF"
SELAMAT BERKARYA
KONSEP PENYUTRADARAAN
Para dramania semua, bila para dramania mau membuat pertunjukan drama teater atau menjadi sutradara tentunnya para dramania perlu membuat konsep penyutradaraan berikut admin kasih cara bikin konsep tersebut.
1. susun analisis struktur dengan mendalami naskah yang akan diangkat; berupa:
a. tema
b. alur
c. penokohan
d. seting
e. sudut pandang
2. Susun analisis tekstur berupa:
a. Tema/tujuan/isu estetika
b. konsep dramatik berisi alur, penokohan, set properti, musik make up, pencahayaan, mood atau suasana, ritym, bloking, moving aktor.
3. Pilih pemainnya
pilih pemain dengan karakter yang sesuai lakon dalam naskah yang dramania garap
4. atur skema latihan
buat kesepakatan dengan tim penrarapan mengenai pola latihan yang akan dilakukan
5. jadwalkan latihan
buat skedul latihan dengan serius
6. bangun kerjasama dengan stage manager
bangun kerjasama dengan TIM produksi
7. jadwalkan pertunjukan
atur jadwal pertunjukan
8. buat pertanggungjawan
buat diskusi di akhir acara
nah para dramania itulah susunan konsep penyutradaraan.
SELAMAT BERKARYA...
1. susun analisis struktur dengan mendalami naskah yang akan diangkat; berupa:
a. tema
b. alur
c. penokohan
d. seting
e. sudut pandang
2. Susun analisis tekstur berupa:
a. Tema/tujuan/isu estetika
b. konsep dramatik berisi alur, penokohan, set properti, musik make up, pencahayaan, mood atau suasana, ritym, bloking, moving aktor.
3. Pilih pemainnya
pilih pemain dengan karakter yang sesuai lakon dalam naskah yang dramania garap
4. atur skema latihan
buat kesepakatan dengan tim penrarapan mengenai pola latihan yang akan dilakukan
5. jadwalkan latihan
buat skedul latihan dengan serius
6. bangun kerjasama dengan stage manager
bangun kerjasama dengan TIM produksi
7. jadwalkan pertunjukan
atur jadwal pertunjukan
8. buat pertanggungjawan
buat diskusi di akhir acara
nah para dramania itulah susunan konsep penyutradaraan.
SELAMAT BERKARYA...
MACAM MACAM DRAMA
secara umum drama dapat dibagi menjadi:
1.Realis konvensional
2.Realisme epik
3.Suryalis
4.Dadisme
5.Absurd
6.Kontemporer
7.eksperimental/ekploratif
8.Advand Garda
Berikut pengertian istilah-istilah tersebut,
1. Realis konvensional adalah sebuah konsep pertunjukan yang mengikuti aturan-aturan baku yang diatur deangan auran ketat dan mengikuti berbagai hukum panggung yag berawal dari tata laku yang diwarisi dai teater Yunani hingga Romawi. Aliran ini teratur dan kaku sehingga banyak teaterawan baru yang mencari cara baru dalam mengkaryakan diri di dunia teater.
2. Realisme epik adalah konsep teater yang terlepas dari hukum realis namun membawa realitas sebagai konsep kajian, sajian dan bahan perenungan untuk disajikan sebagai ajakan kepada penonton guna merenungi kenyataan.
3. suryalis adalah sebuah aliran yang menembus daya imaji tinggi yang memuat realita fikiran sehingga melahirkan sajian-sajian yang kadang tak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dadaisme
adalah sebuah aliran teater yang mencoba cara teater ekspresif yang melepaskan diri dari konsep tradisional dan mengedepankan konsep ekspresi secara total.
5. Absurd
Absurd adalah konsep teater yang menganggap kehidupan ini adalah nihil atau nol sehingga dalam konsep ini kehidupan disajikan diatas panggung teater dalm wujud yang nihil dan penuh dengan kekosongan yang disajikan sebagai ajakan merenungi ketiada berartian hidup yang dicapai setinggi apapun hanyalah sia-sia.
6. Kontemporer
adalah konsep seni yang mengutamakan semangat kekinian dimana semangat zaman selalu menjadi prioritas ekspresi dalam penampilannya.
7. eksperimental adalah konsep teater dimana orang-orang seni mencoba terus mencari cara-cara baru dalam berekspresi. dalam konsep ini eksplorasi diutamakan untuk mencari bentuk baru berekspresi dalam dunia teater.
8. advand Garda adalah konsep yang menjadi pola terdepan dalam berkesenian. tak jauh dari kontemporer namun dalam advand garda lebih menekankan hal-hal terbaru sedangkan kontemporer lebih menguramakan semangat kekinian.
demikianlah beberapa konsep fikir yang menjadi aliran berkesenian dalam dunia teater.
SELAMAT BELAJAR
1.Realis konvensional
2.Realisme epik
3.Suryalis
4.Dadisme
5.Absurd
6.Kontemporer
7.eksperimental/ekploratif
8.Advand Garda
Berikut pengertian istilah-istilah tersebut,
1. Realis konvensional adalah sebuah konsep pertunjukan yang mengikuti aturan-aturan baku yang diatur deangan auran ketat dan mengikuti berbagai hukum panggung yag berawal dari tata laku yang diwarisi dai teater Yunani hingga Romawi. Aliran ini teratur dan kaku sehingga banyak teaterawan baru yang mencari cara baru dalam mengkaryakan diri di dunia teater.
2. Realisme epik adalah konsep teater yang terlepas dari hukum realis namun membawa realitas sebagai konsep kajian, sajian dan bahan perenungan untuk disajikan sebagai ajakan kepada penonton guna merenungi kenyataan.
3. suryalis adalah sebuah aliran yang menembus daya imaji tinggi yang memuat realita fikiran sehingga melahirkan sajian-sajian yang kadang tak ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
4. Dadaisme
adalah sebuah aliran teater yang mencoba cara teater ekspresif yang melepaskan diri dari konsep tradisional dan mengedepankan konsep ekspresi secara total.
5. Absurd
Absurd adalah konsep teater yang menganggap kehidupan ini adalah nihil atau nol sehingga dalam konsep ini kehidupan disajikan diatas panggung teater dalm wujud yang nihil dan penuh dengan kekosongan yang disajikan sebagai ajakan merenungi ketiada berartian hidup yang dicapai setinggi apapun hanyalah sia-sia.
6. Kontemporer
adalah konsep seni yang mengutamakan semangat kekinian dimana semangat zaman selalu menjadi prioritas ekspresi dalam penampilannya.
7. eksperimental adalah konsep teater dimana orang-orang seni mencoba terus mencari cara-cara baru dalam berekspresi. dalam konsep ini eksplorasi diutamakan untuk mencari bentuk baru berekspresi dalam dunia teater.
8. advand Garda adalah konsep yang menjadi pola terdepan dalam berkesenian. tak jauh dari kontemporer namun dalam advand garda lebih menekankan hal-hal terbaru sedangkan kontemporer lebih menguramakan semangat kekinian.
demikianlah beberapa konsep fikir yang menjadi aliran berkesenian dalam dunia teater.
SELAMAT BELAJAR
I S U
isu dalam teater adalah ekspresi yang menjadi pokok ide utama yang disajikan sutradara. dalam pementasan teater isu bukan hanya berhubungan dengan tema sebuah pertunjukan disusun tetapi mencakup mengapa ide itu dipilih.
seorang seniman adalah peka terhadap realita yang terus berkembang sehingga isu yang berkembang disekelilingnya tak luput dari perhatian dang seniman. dalam merespon realita inilah sebuah isu diangkat. isu ini terkait cara pandang seniman teater menyikapi kenyataan yang terus berubah disekelilingya. setelah melakukan kontemplasi maka lahirlah konsep pertunjukan yang disiapkan sebagai eksprssi dirinya menghadapi realitas tersebut. inilah yang terlibat dalam isu sebuah pertunjukan drama.
seorang seniman adalah peka terhadap realita yang terus berkembang sehingga isu yang berkembang disekelilingnya tak luput dari perhatian dang seniman. dalam merespon realita inilah sebuah isu diangkat. isu ini terkait cara pandang seniman teater menyikapi kenyataan yang terus berubah disekelilingya. setelah melakukan kontemplasi maka lahirlah konsep pertunjukan yang disiapkan sebagai eksprssi dirinya menghadapi realitas tersebut. inilah yang terlibat dalam isu sebuah pertunjukan drama.
peranan realis
pemeranan realis adalah sebuah metode lakunan atau berlakon dengan menyajikan diri sebagai tokoh senarai dengan sejatinya keadaan sehari-hari. kemampuan sajikan diri sebagai lakun yang diperani adalah kemampuan seorang pelakun dengan segala kearifan fikiran guna mengendalikan segala rasa dan raganya menyaji lakun secara zahir sebagai nyata bentuk zahir sejatinya lakun tersebut.
pemeran lakunan realis berusaha gambarkan diri lakon yang dilakunkan sejati nyata wujudmsejati yang dibuat senyata seharusnya. bukan mengada-ada dan terlihat tak lazim layaknya lakunan peran suryalis atau absurd. lakuanan pernan realis menyalin kenyataan untuk disajikan senarai nyata yang terlihat. bukan mengada-ada ataupun stilisasi atau membuatnya tidak lazim. peranan atau lakukan realis berusaha menyatakan lakon yang disajikan secara nyata layaknya lakon adalah salinan sebenarnya kenyataan yang dihadirkan dalam peran tersebut.
Dasar-dasar pelatihan pemeranan realis:
1. Olah Tubuh
2. Olah rasa/perenungan lakun
3. Olah suara atau tekhnik vokal
ketiga percabangan diatas sebenarnya sama saja dengan keterampilan dasar bagi seluruh ilmu peran secara umum. walaupun demikian ada beberapa hal khusus yang mesti dikuasai seorang yang berlakun dalam peranan realis yaitu:
1. Dalam olah tubuh segala pergerakan ayau gestur diarahkan kepada usaha menggambarkan lakon dan dilakonni layaknya mengalami keadaan dan kenyataan seperti sehari-hari. bukan dibuat-buat dan dilebih-lebihkan. segala perilaku nan dibuat segala reaksi nan ditampilkan tubuh secara nyata adalah salinan dari pengandaian dari kenyataan seandainya pelakon mengalami keadaan sepert lakon yang dilkuni sehingga tak ada penampilan yang membuat aneh atau diluar kebiasaan dari perbuatan seorang manusia dalam kenyataa.
2. Usaha perenungan adalah mencoba buat diri memahami segala rasa dan fikir andai pelakun mengalami kejadian seperti nyatanya kejiwaan yang dimiliki lakon nan dilakuni. usaha ini ditajamkan dengan segala upaya merenung memanggil aspek emosi, aspek bayangan dan membawa diri lakon yang dilakuni adalah sedag cuba disajikan secara nyata dan kejiwaan oleh pelakun sehingga penampilan sebenar dari dalam bukan terlihat palsu dan dibuat-buat.
3. Dalam olah suara pelakun berusaha menghadirkan segala efek suara layaknya lakon yang dilakunkan. apa yang perlu dilatih adalah bagaimana cara hadirkan suara salayak lakon nan dilakunkan. semisal melakunkan para orang tua maka mesti ada suara agak tersekat seprti biasa dalam nyata kita temui orang tua bersiara demikian, bila sajikan lakon orang yang tegas mesti mampu hadirkan suara bulat untuk tampilkan efek tegas. tampilkan suara orang seduh mesti mampu hadirkan suara serak layaknya orang bersedih dan sebagainya.
demikian beberapa persoalan dalam pertimbangan sajikan lakon realias semoga bermanfaat bagi kita nan sedang belajar pola-pola peran dalam sanggar bahasa.
Selamat Berlatih
pemeran lakunan realis berusaha gambarkan diri lakon yang dilakunkan sejati nyata wujudmsejati yang dibuat senyata seharusnya. bukan mengada-ada dan terlihat tak lazim layaknya lakunan peran suryalis atau absurd. lakuanan pernan realis menyalin kenyataan untuk disajikan senarai nyata yang terlihat. bukan mengada-ada ataupun stilisasi atau membuatnya tidak lazim. peranan atau lakukan realis berusaha menyatakan lakon yang disajikan secara nyata layaknya lakon adalah salinan sebenarnya kenyataan yang dihadirkan dalam peran tersebut.
Dasar-dasar pelatihan pemeranan realis:
1. Olah Tubuh
2. Olah rasa/perenungan lakun
3. Olah suara atau tekhnik vokal
ketiga percabangan diatas sebenarnya sama saja dengan keterampilan dasar bagi seluruh ilmu peran secara umum. walaupun demikian ada beberapa hal khusus yang mesti dikuasai seorang yang berlakun dalam peranan realis yaitu:
1. Dalam olah tubuh segala pergerakan ayau gestur diarahkan kepada usaha menggambarkan lakon dan dilakonni layaknya mengalami keadaan dan kenyataan seperti sehari-hari. bukan dibuat-buat dan dilebih-lebihkan. segala perilaku nan dibuat segala reaksi nan ditampilkan tubuh secara nyata adalah salinan dari pengandaian dari kenyataan seandainya pelakon mengalami keadaan sepert lakon yang dilkuni sehingga tak ada penampilan yang membuat aneh atau diluar kebiasaan dari perbuatan seorang manusia dalam kenyataa.
2. Usaha perenungan adalah mencoba buat diri memahami segala rasa dan fikir andai pelakun mengalami kejadian seperti nyatanya kejiwaan yang dimiliki lakon nan dilakuni. usaha ini ditajamkan dengan segala upaya merenung memanggil aspek emosi, aspek bayangan dan membawa diri lakon yang dilakuni adalah sedag cuba disajikan secara nyata dan kejiwaan oleh pelakun sehingga penampilan sebenar dari dalam bukan terlihat palsu dan dibuat-buat.
3. Dalam olah suara pelakun berusaha menghadirkan segala efek suara layaknya lakon yang dilakunkan. apa yang perlu dilatih adalah bagaimana cara hadirkan suara salayak lakon nan dilakunkan. semisal melakunkan para orang tua maka mesti ada suara agak tersekat seprti biasa dalam nyata kita temui orang tua bersiara demikian, bila sajikan lakon orang yang tegas mesti mampu hadirkan suara bulat untuk tampilkan efek tegas. tampilkan suara orang seduh mesti mampu hadirkan suara serak layaknya orang bersedih dan sebagainya.
demikian beberapa persoalan dalam pertimbangan sajikan lakon realias semoga bermanfaat bagi kita nan sedang belajar pola-pola peran dalam sanggar bahasa.
Selamat Berlatih
beberapa istilah teater
1. Sutradara
sutradara adalah pemimpin pertunjukan yang bertugas memimpin semua kru untuk berlatih, mempersiapkan konsep pertunjukan dan menjadi pengarah aktifitas latihan hingga pertunjukan.
2. Lakon
Lakon adalah cerita yag dibawakan dalm sebuah drama.
3. Pelakun
sama dengan aktor atau aktris yakni orang yang memerankan lakon dalam pertunjukan drama.
4. tema
gagasan pokok yang ingin disampaikan sebuah sajian drama
5. alur
jalan cerita sebuah drama atau karya sastra bercerita
6. penokohan
bentuk penyajian karakter lakon dalam sebuah drama
7. tema mayor
Tema pokok yang menjadi gagasan dalam sajian drama
8. tema minor
Tema sampingan yang memperkuat tema utama
9. seting tempat
Latar tempat kejadian yang digambarkan drama
10.Seting waktu
latar waktu yang disajikan lakon drama
11.Protagonis
Tokoh utama yang mendapat tentangan dalam cerita drama
12.Antagonis
Tokoh pembantu utama yang merupakan penentang dalam cerita drama
13.Deutragonis
Tokoh pembantu yang menjadi pendukung tokoh lakon yang ditentang
14.tetragonis
tokoh pembantu yang mendukung tokoh penentang
15.Utility
Tokoh yang berperan kecil namun menjadi bagian penting dalam cerita
16.figuran
Tokoh yang hadir sebagai pelengkap cerita dalam drama
17.ritim
18.space/jeda
jarak yang memisahkan atara dialog dalam aksi pertunjukan aktor didalam pertunjukan drama
19.gimik
lelaku kecil yang menonjol oleh pemain drama
20.struktur
Bagian-bagian naskah lakon drama
21.tekstur
Bagian bagian dalam pertunjukan drama
22.aristotelean
alur menyerupai bukit yang dikembangkan aristoteles dan menjadi acuan drama konvensional
23.brechtian
Sistim pemeranan ala Bertold Brech yang menganggap akting bukanlah sebuah keseriusan melainkan sebuah guruan yang konyol namun satir.
24.periodik
Pola alur yang membawakan cerita berangsur-angsur biasanya beberapa cerita disajikan secara paralel
25.sosiologis
Dimensi sosial lakon drama
25.antropologis
Dimensi tempat dan budaya lakon drama
26.psikologis
Kejiwaan dalam lakon drama
27.bentuk fisik
Bentuk harfiah lakon yang disajikan dalam wujud nyata
28.make up atau rias
Tata rias karakter dalam drama
29.properti
peralatan penunjang pertunjukan drama
30.spektakel
Segala hal yang disajikan dalam pertunjukan dram yang merangsang emosuional maupun iderawi
31.mood atau suasana
rasa yang diwujudkan merangsang keadaan yang dirasakan penonton dalam pertunjukan drama
32.naskah drama
Partisi lakon drama
33.drama teater
Drama yang disajikan dalam bentuk pertunjukan di gedung teater
34.drama
Naskah lakon yang disiapkan untuk pentas drama panggung atau drama teater
35.teater
grdung tempat pertunjukan beragam cabang seni
36.akting
Membuat lelaku sesuai tuntutan peran atau lakunan
37.aktris
pelakun wanita
38.aktor
pelakun lelaki
39.plot
latar yang mengikat akting pelakun
40.kosep akting
perencanaan yang sudah matang sebagai acuan kegiatan mencipta pertunjukan drama dalam wujud lakunan
41.konsep penyutradaraan
perencanaan yang sudah matang sebagai acuan kegiatan menciptakan drama panggung atau drama teater
42.konsep pertunjukan
perencanaan yang sudah dipersiapkan secara matang untuk sebuah pertunjukan
43.musik
konsep untuk menguiringi drama sebagai pendukung suasana pertunjukan
44.lighting atau pencahayaan
tata cahaya yang dipancarkan dari lampu dengan kendali dimer untuk menyorot lokasi pertunjukan dengan tujuan mendukung suasana yang sesuai sejalan dengan konsep pertunjukan
45.blocking
Pergerakan para pelakun di pentas dari sebuah wilayah blok pentas ke blok lain
46.level
Tingkat posisi pentas tempat pelakun beradu akting
47.apront
Bagian terdepan pentas
48.blok pentas
Bagian-bagian pentas dengan pengkotakan sembilan atau duabelas sesuai kebutuhan sutradara
49. moving
semua ragam Pergerakan pelakun diatas pentas
50.blocking
51.dinamik
Kuat atau kerasnya suara pelakun atau musik
sutradara adalah pemimpin pertunjukan yang bertugas memimpin semua kru untuk berlatih, mempersiapkan konsep pertunjukan dan menjadi pengarah aktifitas latihan hingga pertunjukan.
2. Lakon
Lakon adalah cerita yag dibawakan dalm sebuah drama.
3. Pelakun
sama dengan aktor atau aktris yakni orang yang memerankan lakon dalam pertunjukan drama.
4. tema
gagasan pokok yang ingin disampaikan sebuah sajian drama
5. alur
jalan cerita sebuah drama atau karya sastra bercerita
6. penokohan
bentuk penyajian karakter lakon dalam sebuah drama
7. tema mayor
Tema pokok yang menjadi gagasan dalam sajian drama
8. tema minor
Tema sampingan yang memperkuat tema utama
9. seting tempat
Latar tempat kejadian yang digambarkan drama
10.Seting waktu
latar waktu yang disajikan lakon drama
11.Protagonis
Tokoh utama yang mendapat tentangan dalam cerita drama
12.Antagonis
Tokoh pembantu utama yang merupakan penentang dalam cerita drama
13.Deutragonis
Tokoh pembantu yang menjadi pendukung tokoh lakon yang ditentang
14.tetragonis
tokoh pembantu yang mendukung tokoh penentang
15.Utility
Tokoh yang berperan kecil namun menjadi bagian penting dalam cerita
16.figuran
Tokoh yang hadir sebagai pelengkap cerita dalam drama
17.ritim
18.space/jeda
jarak yang memisahkan atara dialog dalam aksi pertunjukan aktor didalam pertunjukan drama
19.gimik
lelaku kecil yang menonjol oleh pemain drama
20.struktur
Bagian-bagian naskah lakon drama
21.tekstur
Bagian bagian dalam pertunjukan drama
22.aristotelean
alur menyerupai bukit yang dikembangkan aristoteles dan menjadi acuan drama konvensional
23.brechtian
Sistim pemeranan ala Bertold Brech yang menganggap akting bukanlah sebuah keseriusan melainkan sebuah guruan yang konyol namun satir.
24.periodik
Pola alur yang membawakan cerita berangsur-angsur biasanya beberapa cerita disajikan secara paralel
25.sosiologis
Dimensi sosial lakon drama
25.antropologis
Dimensi tempat dan budaya lakon drama
26.psikologis
Kejiwaan dalam lakon drama
27.bentuk fisik
Bentuk harfiah lakon yang disajikan dalam wujud nyata
28.make up atau rias
Tata rias karakter dalam drama
29.properti
peralatan penunjang pertunjukan drama
30.spektakel
Segala hal yang disajikan dalam pertunjukan dram yang merangsang emosuional maupun iderawi
31.mood atau suasana
rasa yang diwujudkan merangsang keadaan yang dirasakan penonton dalam pertunjukan drama
32.naskah drama
Partisi lakon drama
33.drama teater
Drama yang disajikan dalam bentuk pertunjukan di gedung teater
34.drama
Naskah lakon yang disiapkan untuk pentas drama panggung atau drama teater
35.teater
grdung tempat pertunjukan beragam cabang seni
36.akting
Membuat lelaku sesuai tuntutan peran atau lakunan
37.aktris
pelakun wanita
38.aktor
pelakun lelaki
39.plot
latar yang mengikat akting pelakun
40.kosep akting
perencanaan yang sudah matang sebagai acuan kegiatan mencipta pertunjukan drama dalam wujud lakunan
41.konsep penyutradaraan
perencanaan yang sudah matang sebagai acuan kegiatan menciptakan drama panggung atau drama teater
42.konsep pertunjukan
perencanaan yang sudah dipersiapkan secara matang untuk sebuah pertunjukan
43.musik
konsep untuk menguiringi drama sebagai pendukung suasana pertunjukan
44.lighting atau pencahayaan
tata cahaya yang dipancarkan dari lampu dengan kendali dimer untuk menyorot lokasi pertunjukan dengan tujuan mendukung suasana yang sesuai sejalan dengan konsep pertunjukan
45.blocking
Pergerakan para pelakun di pentas dari sebuah wilayah blok pentas ke blok lain
46.level
Tingkat posisi pentas tempat pelakun beradu akting
47.apront
Bagian terdepan pentas
48.blok pentas
Bagian-bagian pentas dengan pengkotakan sembilan atau duabelas sesuai kebutuhan sutradara
49. moving
semua ragam Pergerakan pelakun diatas pentas
50.blocking
51.dinamik
Kuat atau kerasnya suara pelakun atau musik
Tekstur Drama
pada bagian tekstur adalah penelaahan drama dalam wujud pertunjukan maka disini akan kita bicarakan bagaimana wujud pertunjukan saat disajikan ini membantu para penggiat drama teater untuk menyusun konsep sebagai bayangan bentuk pertunjukan yang akan mereka buat.
1. Tema
dalam konteks ini tema adalah ide poko sebagai isu yang ingin diangkat sebagai wacana kritis bida berangkat dari naskah maupun tidak. pada drama tanpa naskah semuanya berdasarkan improvisasi namun tetap saja ada pokok pembicaraan yang akan diusung sebagai tema pertunjukan.
2. Alur.
Alur dalam konteks tekstur adalah bagaimana susunan komposisi pertunjukan dari mula ditampilkan, isinya adalah introduksi-ressing aksi-klimaks resolusi dan penyelesaian ini disebut sebagai struktur aritoteles yang konvensional, sementara ada struktur linier yang merupakan sajian yang tajam dan diselingi suspen meletup-letup. ada pula alur periodik yang membuka kisah bercabang jadi dalam satu peristiwa diceritakan banyak hal dari para tokohnya ini dikembangkan oleh drama drama yang membawa banyak isu keatas pentas dengan tema minor yang kaya.
3. Spektakel
Spektakel ini adalah segala wujud yang ada dipentas saat pertunjukan disajikan. dapat berupa dialog, musik, tata cahaya, pergerakan aktor, ritme, gimik, seting properti, pakaian dan rias dan hal lain yang disajikan secara keseluruhan.
4. latar atau seting
Latar atau seting adalah segala hiasan yang dibangun sebagai lokasi pertunjukan.
5. Mood atau suasana
Mood atau suasana adalah suasana yang disajikan kepada audien berupa kegirangan, kemarahan, kesedihan dan sebagainya.
6. Budaya dan lingkungan sosial
Bagian ini merupakan tatanan yang membawa penonton dalam lingkar budaya tertentu saat menyajikan pertunjukan dapat disajikan dalam bentuk ikon-ikon bahasa tertentu atau set properti atau kostum yang membuat kesan kepada kelompok etnis tertentu.
7. Isu
Isu pertunjukan adalh acuan utama pertunjukan sejalan dengan tema. biasanya isu ini adalah hal-hal populer yang sedang hangat, kalau istilah milenial adalah yang sedang viral. biasaya isu ini merupakan landasan pacu dan energi pokok membuat seniman bergerak dan berekspresi menyikapi kenyataan yang sedang hangat disekitar mereka.
SELAMAT BELAJAR
1. Tema
dalam konteks ini tema adalah ide poko sebagai isu yang ingin diangkat sebagai wacana kritis bida berangkat dari naskah maupun tidak. pada drama tanpa naskah semuanya berdasarkan improvisasi namun tetap saja ada pokok pembicaraan yang akan diusung sebagai tema pertunjukan.
2. Alur.
Alur dalam konteks tekstur adalah bagaimana susunan komposisi pertunjukan dari mula ditampilkan, isinya adalah introduksi-ressing aksi-klimaks resolusi dan penyelesaian ini disebut sebagai struktur aritoteles yang konvensional, sementara ada struktur linier yang merupakan sajian yang tajam dan diselingi suspen meletup-letup. ada pula alur periodik yang membuka kisah bercabang jadi dalam satu peristiwa diceritakan banyak hal dari para tokohnya ini dikembangkan oleh drama drama yang membawa banyak isu keatas pentas dengan tema minor yang kaya.
3. Spektakel
Spektakel ini adalah segala wujud yang ada dipentas saat pertunjukan disajikan. dapat berupa dialog, musik, tata cahaya, pergerakan aktor, ritme, gimik, seting properti, pakaian dan rias dan hal lain yang disajikan secara keseluruhan.
4. latar atau seting
Latar atau seting adalah segala hiasan yang dibangun sebagai lokasi pertunjukan.
5. Mood atau suasana
Mood atau suasana adalah suasana yang disajikan kepada audien berupa kegirangan, kemarahan, kesedihan dan sebagainya.
6. Budaya dan lingkungan sosial
Bagian ini merupakan tatanan yang membawa penonton dalam lingkar budaya tertentu saat menyajikan pertunjukan dapat disajikan dalam bentuk ikon-ikon bahasa tertentu atau set properti atau kostum yang membuat kesan kepada kelompok etnis tertentu.
7. Isu
Isu pertunjukan adalh acuan utama pertunjukan sejalan dengan tema. biasanya isu ini adalah hal-hal populer yang sedang hangat, kalau istilah milenial adalah yang sedang viral. biasaya isu ini merupakan landasan pacu dan energi pokok membuat seniman bergerak dan berekspresi menyikapi kenyataan yang sedang hangat disekitar mereka.
SELAMAT BELAJAR
Struktur Drama
Pada kesempatan ini kita bahas unsur-unsur struktural yang ada dalam drama yang tentunya terkait pada naskahnya. pengetahuan ini penting guna memamahami bagaimana darama membawa pesan moral penulisnya selain itu pengetahuan ini akan membantu sutradara, aktor serta kru artistik lain untuk mempersiapkan dirinya menyiapkan drama sesuai dengan tugasnya masing-masing.
1. Tema
tema ada juga disebut dengan amanat. dalam karya sastra tema adalah pesan utama yang disajikan dalam sebuah karya sastra. pesan utama ini merupakan sisi ekspresi si sastrawan terkait dunia yang dibangunnya.
a. Tema pokok
Tema pokok adalah tema utama yang disajikan dalam drama. tema utama ini membawa kita pada pokok pikiran dan pokok pembicaraan yang menjadi masalah utama dalam sebuah drama.
b. Tema sampingan
tema sampingan adalah tema lain yang mengikuti tema utama. dalam sebuah drama untuk menunjang masalah utama yang sedang dibicarakan ada kalanya dihadirkan tema-tema lain yang bertujuan memperkuat tema utama. semisal tema utama yang disajikan adalah tentang permasalahan ketimpangan antara nasib si kaya dan si miskin namun ada pula kadang-kadang muncul masalah lain yntuk mendukung tema tersebut misalnya masalah cinta segitiga atau masalah mudah atau sulitnya mencari makan dari berbagai kelompok yang dilibatkan dalam drama. hal kedua ini adalah tema sampingan yang membuat penonton juga mesti berfikir bahwa masalah utama demikian pelik sehingga berimbas pada masalah masalah lainnya.
2. Alur.
Alur dapat dijelaskan sebagai jalannya kisah dalam sebuah wacana bercerita. sebagai sebuah cerita biasanya alur dimulai saat kisah mulai ditampilkan. uniknya sebuah cerita tak mesti bermula dari awal ada kalanya cerita diceritakan saat kisah itu sudah berlalu atau diceritakan sepotong sepotong. dalam struktur lakon ada alur maju, periodik, melingkar dan alur kebelakang atau mundur. soal alur ini akan berbeda saat pertunjukan dilihat sebagai kisah yang beralan dalam bentuk tekstur dimana alur dianggap sebuah metode sajian yang menampilkan visual emosi diatas pentas maka alur akan dibagi menjadi alur membukit atau aristetolean, periodik versi brech, linnier versi artaud yang disebut juga dengan alur gelombang.
3. Penokohan
Penokohan adalah penggambaran profil lakon yang terlibat dalam sebuah drama. ada beberapa hal yang dicakup dalam penokohan yakn, posisi tokoh-tokoh yang terlibat, Karakter tokoh yang terlibat, sosiologis, psikologis mereka, bentuk tipe perwatakan dan bentuk fisik penampilannya.
4. Seting
Dalam konteks struktur seting diartikan sebagai tempat teritorial jadi bukan tempat kejadian seperti pada tekstur. pada struktur seting mengacu pada tempat dan waktu yang ingin digambarkan penulis naskah sedangkan pada tekstur adalah lokasi dan suasana. misal dalam struktur yang dibahas sebagai seting tempat adalah daerah Melayu misalanya sedangkan waktunya tahun 2000 maka dalam tekstur yang dikaji adalah tempat kejadian misal di sungai, di kantor dan sebagainya sedangkan waktu adlah siang, malam, pagi dan sebagainya.
5. Sudut pandang
Sudut pandang ini maksudnya bagaimana si penulis naskah memandang peristiwa dalam karyanya. apakah suka, benci, jijik atau lainnya.
6. sosiologi naskah
Sosiologi naskah adalah nilai-nilai sosial yang dimuat naskah tersbut apakah pedesaan atau perkotaan dan sebagainya.
7. Antropologi
sisi ini melihat lokasi kejadian apakah masyarakat pegunungan atau daerah pantai dimensi ini juga terkait akan budaya misal budaya barat, timur, jawa, indonesia, vietnam dan sebagainya.
8. Aspek luar naskah.
Aspek luar ini meliputi pengarang, berupa kisah hidupnya, riwayat kesenimanannya, ciri atau kecenderungan karyanya dan cara berfikirnya. disini juga dikaji dalam masyarakat mana karyanya dibuat dan dalam waktu tahun berapa karya itu hadir. termasuk tanggapan masyarakat yang mungkin terjadi terhadap amanat karyanya tersebut.
SELAMAT BELAJAR
1. Tema
tema ada juga disebut dengan amanat. dalam karya sastra tema adalah pesan utama yang disajikan dalam sebuah karya sastra. pesan utama ini merupakan sisi ekspresi si sastrawan terkait dunia yang dibangunnya.
a. Tema pokok
Tema pokok adalah tema utama yang disajikan dalam drama. tema utama ini membawa kita pada pokok pikiran dan pokok pembicaraan yang menjadi masalah utama dalam sebuah drama.
b. Tema sampingan
tema sampingan adalah tema lain yang mengikuti tema utama. dalam sebuah drama untuk menunjang masalah utama yang sedang dibicarakan ada kalanya dihadirkan tema-tema lain yang bertujuan memperkuat tema utama. semisal tema utama yang disajikan adalah tentang permasalahan ketimpangan antara nasib si kaya dan si miskin namun ada pula kadang-kadang muncul masalah lain yntuk mendukung tema tersebut misalnya masalah cinta segitiga atau masalah mudah atau sulitnya mencari makan dari berbagai kelompok yang dilibatkan dalam drama. hal kedua ini adalah tema sampingan yang membuat penonton juga mesti berfikir bahwa masalah utama demikian pelik sehingga berimbas pada masalah masalah lainnya.
2. Alur.
Alur dapat dijelaskan sebagai jalannya kisah dalam sebuah wacana bercerita. sebagai sebuah cerita biasanya alur dimulai saat kisah mulai ditampilkan. uniknya sebuah cerita tak mesti bermula dari awal ada kalanya cerita diceritakan saat kisah itu sudah berlalu atau diceritakan sepotong sepotong. dalam struktur lakon ada alur maju, periodik, melingkar dan alur kebelakang atau mundur. soal alur ini akan berbeda saat pertunjukan dilihat sebagai kisah yang beralan dalam bentuk tekstur dimana alur dianggap sebuah metode sajian yang menampilkan visual emosi diatas pentas maka alur akan dibagi menjadi alur membukit atau aristetolean, periodik versi brech, linnier versi artaud yang disebut juga dengan alur gelombang.
3. Penokohan
Penokohan adalah penggambaran profil lakon yang terlibat dalam sebuah drama. ada beberapa hal yang dicakup dalam penokohan yakn, posisi tokoh-tokoh yang terlibat, Karakter tokoh yang terlibat, sosiologis, psikologis mereka, bentuk tipe perwatakan dan bentuk fisik penampilannya.
4. Seting
Dalam konteks struktur seting diartikan sebagai tempat teritorial jadi bukan tempat kejadian seperti pada tekstur. pada struktur seting mengacu pada tempat dan waktu yang ingin digambarkan penulis naskah sedangkan pada tekstur adalah lokasi dan suasana. misal dalam struktur yang dibahas sebagai seting tempat adalah daerah Melayu misalanya sedangkan waktunya tahun 2000 maka dalam tekstur yang dikaji adalah tempat kejadian misal di sungai, di kantor dan sebagainya sedangkan waktu adlah siang, malam, pagi dan sebagainya.
5. Sudut pandang
Sudut pandang ini maksudnya bagaimana si penulis naskah memandang peristiwa dalam karyanya. apakah suka, benci, jijik atau lainnya.
6. sosiologi naskah
Sosiologi naskah adalah nilai-nilai sosial yang dimuat naskah tersbut apakah pedesaan atau perkotaan dan sebagainya.
7. Antropologi
sisi ini melihat lokasi kejadian apakah masyarakat pegunungan atau daerah pantai dimensi ini juga terkait akan budaya misal budaya barat, timur, jawa, indonesia, vietnam dan sebagainya.
8. Aspek luar naskah.
Aspek luar ini meliputi pengarang, berupa kisah hidupnya, riwayat kesenimanannya, ciri atau kecenderungan karyanya dan cara berfikirnya. disini juga dikaji dalam masyarakat mana karyanya dibuat dan dalam waktu tahun berapa karya itu hadir. termasuk tanggapan masyarakat yang mungkin terjadi terhadap amanat karyanya tersebut.
SELAMAT BELAJAR
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Download MP3 & Video Judul Lagu MP3 Browser Anda tidak support audio. Download MP3 ...
-
1. Sutradara sutradara adalah pemimpin pertunjukan yang bertugas memimpin semua kru untuk berlatih, mempersiapkan konsep pertunjukan dan me...
-
pada bagian tekstur adalah penelaahan drama dalam wujud pertunjukan maka disini akan kita bicarakan bagaimana wujud pertunjukan saat disajik...
-
Bila ingin menjadikan drama sebagai bahan kajian karya ilmiah ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. drama memiliki dua sisi penggelut ju...