Kamis, 03 Juli 2025

Blog Download MP3 & Video

Judul Lagu MP3



Download MP3

Judul Video



Download Video

Selasa, 02 April 2019

D R A M A

secara harfiah drama adalah sebuah pertunjukan teater yang bercerita denan menyajikan simbol-simbol kehidupan ke atas pentas secara substansi drama adalah genre sastra yang terdiri dari dialog dialog yang diberi penjelasan dengan kramagung dan catatan samping. kekuatan drama terletak pada pertunjukan jadi sebagai karya sastra drama adalah yang belum siap karena drama masih perlu dipertunjukkan dalam media pentas.
elemen drama sebagai sebuah karya sastra disebut dengan dimensi struktur sedangkan dari sisi pertunjukan disebut dengan dimensi tekstural.
secara struktur drama tak begitu jauh dengan prosa yang didalamnya terdapat tema, alur, penokohan, seting, sudut pandang. sementara dari sisi tekstur terdapat unsur-unsur panggung berupa jalan cerita, spektakel, musik, tata cahaya dan isu estetik.
ini adalah penjelasan secara garis besar saja selanjutnya pada kesempatan lain kita akan bahas masing-masing bagian secara lebih mendetil.

SELAMAT BELAJAR

ilmu ber-lakon (next)

TEKHNIK PERNAFASAN TEATER
Pernafasan dalam teater bukanlah terkait pada salah satu dari tiga skill teater (Olah vokal, Olah Tubuh dan Olah rasa) tapi mencakup segalanya. dalam hal ini olah vokal membantu olah tubuh buat menampilkan akting yang sesuai dengan karakter tokoh. dalam ekpresi marah biasanya dilatih menarik nafas yang rapat untuk menampilkan sesaknya dada sitokoh yang sedang marah. Pada olah vokal dilakukan tarikan nafas yang ditekankan pada otot pinggang untuk dilakukan buat menggambarkan suara seorang yang sedang sedih begitupun buat vokal bulat dan tegas tarikan nafas ditahan diperut kemudian otot pinggang dikuatkan seraya melapangkan otot leher untuk melahirkan kesan vokal bulat. Pada olah tubuh menahan nafas dalam waktu lama akan membuat wajah pucat kemerahan yang berguna memberikan efek sedih atau marah kemudian penahanan nafas yang lama memicu mengalirnya air mata.
SELAMAT BERLATIH

ilmu Ber-lakon (lanjutan)

BAHAGIAN OLAH SUARA
bila kuasa mengolah tubuh guna pemeranan sudah didapati maka selanjutnya adalah dasar pelatihan suara buat berlakun.
1. Suara serak karena bersedih
buat suara serak karena bersedih dapat dilakukan dengan menekan pita suara sembari mengeluarkan vokal aaaaaaa, uuuuu, iiiiii, oooo. bila sudah terasa serak dan terkesan sedih bolehlah mengucapkan kata-kata singtak seperti apa, aku atau kata lainnya yang disukai.
2. Suara tegas lantang
Tekan otot pinggang, lepaskan rongga leher agar pita suara lapang maka mulai kelaurkan suara aaa. iiii... uuuu... eee oooo bila sudah terdengar bulat dan tegas bolehlah ucapkan kata-kata apa yang disuka.
3. Suara bengek layaknya sesak nafas.
Tekan otot dada sempitkan otot leher dan lapangkan otot pinggang ucapkan vokal oooo...iiiii....uuuuu...aaaaa bila sudah terdengar sekat dan bengek bolehlah berkata-kata sesuai apa yang disuka.
4. Buat melatih lidah biar lentur maka bacalah naskah dengan bacaan datar dalam kerapatan tinggi.
5. Buat melatih lidah bicara jelas maka bacalah naskah dengan kerapatan sangat renggang dengan intonasi datar saja.
6. Buat melatih otot otak dan lidah merespon emosi dialog bacalah naskah dengan emosi berubah ubah misalnya dari senang menjadi sedih, dari marah menjadi sedih dan sebagainya kemudian bacalah dengan rapat tiba-tiba renggang, renggang menuju sedang dan tiba-tiba rapat, dari pelan tiba-tiba keras dan sebagainya.
SELAMAT BELAJAR

BAHAGIAN OLAH BAYANGAN ATAU OLAH SUKMA
Ini ini dari perlakonan buat menciptakan inner acting atau perlakunan dari dalam yang menyeluruh atau totalitas. bagian olah rasa ini adalah usaha buat membayangkan lakon yang dilakonkan sesuai benar terlihat pada peran yang dibawakan pelakon, berikut pelatihan sederhana buat mencapai ilmu olah pembayangan lakon.
1. Metode menggali kenangan
Metode ini adalah dengan mengingat masa lalu nan sudah ditempuh. semua orang ada merasa sedih, marah dan bahagia dalam hidup mereka segala ini tersimpan di otak belakang sebagai kenangan nan kadang masih terkenang kuat kadang pula sudah terlupa namun tiadalah pernah kenangan itu hilang namun sejatinya ia tetap akan merongrong alam bawah sadar maka dengan mengenang atau berkonsentrasi pada pengalaman itu maka suasana iatu akan terbawa pulang dan dapat tersaji secara nyata dan zahir pada seseorang pelakun yang sedag memerlukan emosi serupa buat disajikan.
semisal jita berlakun sedih maka dapatlah kiranya pengalaman sedih sangat yang pernah dialami dicuba hadirkan emosinya dalam situasi menghadirkan suasana sedih hati lakon yang sedang dilakunkan. bila hendak hadirkan suasana marah maka dapatlah kiranya masa-masa marah kita dulunya dibawa pulang dan dihadirkan sebagai ungkapan perasaan marah lakon yang dihadirkan begitupun buat rasa gembira bingun maupun bosan. atau rasa lain yang perlu ditampilkan buat lakon yang dilakunkan.
2. Memahami rasa utama lakon atau pengandaian
Ada cara lain pula buat menghadirkan suasana perasaan lakon secara nyata yakni dengan membayangkan diri sebagai laokn yang dailakunkan. seumpama pemeran adalah tokoh yang dilakunkan maka senaraikan rasa yang dialami si lakon mencakup segala emosi dan situasi yang dialminya dalam cerita secara total dangan begini emosi akan terbangun dalam diri si pelakun sehingga dengan tanpa disadari ia telah terhanyut di situasi lakon itu dan hadir dalam segala konfikasi emosi nan seharusnya dihadirkan dalam lakunan tersebut.
3. Dengan sugesti
Dengan sugesti artinya ada seorang instruktur yang memberikan cerita-cerita menyentuh bagi seorang pelakun. pelakun diminta buat mengikuti emosi nan diceritakan dengan total dengan demikian si pelakun yang sedang latihan akan terbawa buat merasakan emosi-emosi yang diceritakan si instruktur.
SELAMAT BERLATIH

ilmu Ber-Lakon

BAHAGIAN OLAH TUBUH
Pelatihan pemeranan terkait kepada bebarapa kemampuan batin dan keteramilan zahir. berikut beberapa metoda sederhana dan singkat melatih diri kuasai ilmu pemeranan.
1. Olah Tubuh
olah tubuh teater terkonsentrasi pada kemampuan mengekspresikan peran yang akan dilakunkan. bagi seorang pelakun olah tubuh adalah menajdikan diri memiliki kelenturan dalam membentuk diri buat mdah secara kilat bergerak dalam gimik maupun pose yang tepat dalam menyatakan bentuk wujud dan suasana nyata lakunan.
guna mencapai kemahiran ini ada beberapa latihan sederbana yang bisa dibuat seperti dibawah ini...
a. melatih wajah
guna melatih wajah ada baiknya kerap dilakukan latihan menatap tajam, membentuk kernyitan kening seolah sedang berfikir, merapatkan gigi sembari mengeraskan otot wajah selayaknya sedang marah. mengatupkan bibit dan melengkungkan bibir itu kearah bawah layaknya sedih, menatap tajam sembari senyum layaknya mencemooh dan sebagainya.
b. melatih tangan
guna melatih kelenuran tangan bisa dibuat latihan menjentikkan jari mengetuk-ngetuk dengan telunjuk atau dapat pula dibuat latihan mengepalkan tangan sembari mengeraskan otot pegelangan tangan, menunjuk cepat, menunjuk lambat, menunjuk berangusr atau melambaikan tangan. bila juga dengan gerak-gerak tangan memberi penjelasan saat berbicara. ada banyak latihan tangan yang dapat dicari ragamnya sendiri yang utama gerak tersebut adalah gerak yang biasa dilakukan sehari-hari dalam beragam emosi yang dialami manusia.
c. Melatih pinggang dan leher.
melatih pinggang dan leher bisa dilakukan dengan membungkukkan badan dengan menekuk pinggang dan leher layaknya sedang latih dengan melemaskan badan. bisa pula dengan melakukan tindakan menegapkan keduanya selayaknya orsng sedang bersiap atau berdiri tegap.melatih menoleh kekanan kekiri, melatih menengadah dan sebagai macam gerak lain yang kerap dilakukan sehari hari.
d. Mata
mata dapat dilatih dengan melirik ke kana kekiri, menatap ke atas tanpa tengadah atau melihat kebawah tiada menunduk.memejam dan mencelangkan mata secara cepat atau lambat dan sebagainya.
e. Hidung.
Buat melatih hidung adalah dengan mengernyitkan hidung seolah ada bau busuk. mengembangkan hidung seoalah mencium bau harum dan sebagai latihan lain na merangsang indra penciuman dengan usaha melatih gerak hidung.
f. Kaki
Melatih kaki dapat dibuat dengan berjalan kaki dengan merubah-rubah kecepatan semisal saja dengan melangkah cepat tiba-tiba pelan, melangkah pelan tiba-tiba cepat dean sebagainya. melatih berdiri sebelah kaki, jalan ditempat dengan memgesotkan telapak kaki seolah melangkah namun tetap ditempat. bisa juga dengan berdiri dengan pose-pose semisal pose bosan menunggu, pose menggoda, pose sakit perut dan segala kemungkinan pose lain yang bisa dialami manusia dalam keseharian.
g. Pergerakan khusus
Dapat pula melatih tubuh dengan pegerakan khusus yang mensinersigan segala gerak sebelumnya semisal membuat gerakan membawa beban berat, membuat gerakan menarik sesuatu yang berat, membuat gerakan berlari ketakutan atau membuat gerakan melihat dengan heran. banyak macam gerakan nan dapat dibuat dengan kemampuan ekspresi tubuh ini yang selanjutnya dilengkapi dengan keterampilan oleh rasa dan pengkhayalan.
Selamat berlatih

siapa sutradara itu

Penyutradaraan adalah kepemimpinan artistik teater. dalam menguasai ilmu ini perlu kiranya ada beberapa hal yang perlu difikirkan.
1. Konsep artistik
Konsep artistik adalah ilmu memahami dan menyusun rencana bentuk dan wujud pertunjukan nan akan disajikan mulai dari pemilihan naskah, menentukan konsep garapan sampai memimpin pertunjukan.
2. Tentang Konsep
Konsep itu adalah dasar membuat pertunjukan, mulai dari tujuan penggarapan, naskah yang dipilih dan mengapa memilih naskah tersebut, menentukan siapa pemain atau pelakun, siapa pemusik, siapa penata seting dan properti, siapa penata make up dan busana hingga siapa penata cahayanya.
3. Sutradara mengarahkan seluruh tim artistik sesuai dengan konsep garapannya.
4. Sutradara memimpin latihan yang akan disajikan tugasnya adalah mengarahkan pelakun, mengarahkan pemusik, mengarahkan penata seting dan properti dan mengarahkan penata make up kostum hingga penata cahaya.
5. Sutradara mengajak stage manejer untuk menyiapkan tempat dan waktu pertunjukan hingga pendanaannya.
6. Sutradara mempertanggungjawabkan konsep kepada khalayak pencinta teater.
UNTUK CARA PRAKTEK PENYUTRADARAAN AKAN DIKAJI PADA BAGIAN BAHASAN MASALAH TELAAH DRAMA
selamat belajar

Saling Berbagi Pengamatan

Bila ingin menjadikan drama sebagai bahan kajian karya ilmiah ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. drama memiliki dua sisi penggelut juga seperti cabang seni yang lain. satu bagian yang menjadi penggiat sisi lain adalah pemerhati atau kritikus atau ahli teori. keduanya saling bersinergi memajukan cabang seni ini dengan dasar cinta mereka pada seni teater dan drama. berikut kita akan bahas bagaimana seorang kritikus bekerja.
1. Tugas Kritikus adalah menjadikan drama sebagai bahan kajian secara ilmiah.
2. Kritikus punya serangkaian perangkat yang dijadikannya sebagai alat untuk menguliti karya drama yang akan kita bahas pada bagian lain pelajaran ini.
3. Kritikus itu adalah seniman juga tapi dia berada pada posisi pengamat jadi kritikus mesti menguasai hukum-hukum dan pakem kesenian bukan asal mengkritik tapi tak mengerti apa yang sedang dibicarakan.
4. antara seniman dan kritikus ada hubungan kemitraan seniman pengkarya kritikus penjembatan karya tersebut. penjembatan artinya adalah orang yang menyampaikan konsep ide gagasan seniman kedalam wujud analisis kepada khalayak ramai.
5. seniman dan kritikus adalah penggagas nilai-nilai seni yang setia dengan ideologi seni yang harus dijaga yakni "jujur atas ekspresi" dan setia pada nilai kemanusiaan.
6. Kritik dilakukan untuk memberikan penilaian bagi karya seni dengan tujuan memberi masukan bagi karya yang dibuat seniman sekaligus menjelaskan kepada masyarakat tentang konsep ide yang disampaikan seniman dalam karyanya.

sebagai seorang kritikus perlu kiranya memahami beberapa hal pokok yang menjadi dasar untuk memahamai dunia apresiasi sastra ilmu tersebut adalah:
1. Pengetahuan struktur dan tekstur drama
2. Beberapa teori sastra yang terkait dengan hubungan drama drngan realitas.
3. Ilmu linguistik umum yang akan membantu analisis kebahasaan yang dipakai seniman drama.
4. ilmu Sosiologi sastra buat memahami aspek sosial karya drama
5. ilmu psikolologi analisis untuk memahami nilai-nilai kejiwaan yang diekspresikan karya drama.
6. Pengetahuan kaidah penulisan ilmiah berupa, essai, kritik, artikel dan karya ilmiah populer hingga karya ilmiah murni.
SELANJUTNYA MASING-MASING KETERAMPILAN ITU KITA PELAJARI DALAM BAGIAN DASAR-DASAR "PENULISAN KREATIF"

SELAMAT BERKARYA

Blog Download MP3 & Video Judul Lagu MP3 Browser Anda tidak support audio. Download MP3 ...